Warga Desa Cikukulu Tuntut Kades Mundur Setelah Diketahui Adanya Dugaan Penggelapan Uang DD Sebesar Rp. 54 juta
Kab. Tasik, (Kabardesanews.com) - Puluhan warga Desa Cikukulu Kecamatan Karangnunggal tuntut Kadesnya mundur dari jabatannya serta bertanggung jawab atas raibnya uang Dana Desa (DD) tahap 2 yang dialokasikan untuk ketahanan pangan sebesar Rp. 54.000.000. Rabu (12/10/2022).
Masyarakat yang datang memenuhi undangan Pemdes dengan dasar permintaan masyarakat, pada rabu (12/09) diaula Kantor Desa Cikukulu, yang diwakili berbagi unsur lembaga serta tokoh masyarakat langsung pertanyakan anggaran sebesar Rp. 54 juta tersebut, karena sampai saat yang dijanjikan alokasi anggaran tersebut belum kunjung tiba.
Anggaran DD dengan jumlah Rp.132 juta rencananya akan di alokasikan untuk pengadaan hewan ternak berupa kambing kepada 8 DKM, karena tidak ada kepastian dari pihak Pemdes, akhirnya warga pun mempertanyakannya, dan ketahui setelah didesak warga, akhirnya kades atas nama AT mengakui bahwa uang tersebut dipakai olehnya.
Selain dugaan penggelapan uang dari anggaran DD, warga juga pertanyakan uang hasil penjualan Kayu sebesar Rp. 60 juta serta masih banyak lagi kejanggalan yang diduga warga ada peran serta kades cikukulu.
Salah satu warga yang enggan disebut nyamanya saat di komfirmasi mengatakan" tuntutan kami sebagai warga, saat ini kami meminta kades untuk bertanggung jawab atas anggaran yang diduga telah digelapkan tersebut, kami punya data akurat terkait anggaran dan alokasi yang tidak sesuai, minimal sampai akhir tahun (Desember) kades harus mengembalikan uang yang dia (kades) pakai, dan proses hukum tetap berjalan.
Ditambahkan warga, selain bertanggung jawab mengembalikan uang dan proses hukum tetap berjalan, kami juga meminta kades untuk mengundurkan diri dari jabatannya, karena saat ini dan mungkin seterusnya, kami dan semua warga sudah tidak percaya lagi dengan kepemimpinan AT, karena sudah separuh priode AT menjabat hanya masalah dan masalah yang ada di Desa Cikukulu, bukannya kemajuan dan perubahan ke arah lebih baik yang kami rasakan, jelas warga. (MR)