Ayah Pelaku Minta Keadilan, Para Pelaku Minta Dijerat Yang Sama, Karena Yang Diduga Melakukan Asusila Bukan Anaknya Saja

Kab. Tasik ( Kabardesanews.com) - Ayah Pelaku Terduga Asusila Minta Keadilan Negri Ini, Semua Pelaku Minta Di Tangkap dan Dijerat Hukum Karena Bukan Anaknya Saja Yang Bersalah dalam perkara ini. 

Peristiwa yang mengemparkan Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya terkait tidakan dugaan Asusila terhadap Seorang perempuan dibawah umur yang menyeret  nama pelakunya. Rabu ( 01/05/2024).

Namun demikian orang tua dari terduga pelaku "WND" (20) , menceritakan sepengetahuan saya dari pengakuan Anaknya, "WDN" Pada pagi hari sekitar pukul 09:00 Wib anak saya lagi bikin layangan ditempat kakeknya di daerah sebrang ( peuntas) ada yang datang ketempat dimna 'WDN" berada, lalu mengajak anak saya ketempat yang bernama "GR" dan dipinta "GR" dicarikan cewe yang bisa diajak m*sum, anak saya ikut dan memperlihatkan satu poto yang kenal di Facebook, setelah itu disuruh yang bernama "GR" untuk menjemput si perempuan "ADN" di kampung rancailat dan si perempuan pun sudah menunggu "WDN" di fortal. 

Lalu oleh "WDN" dibawa ke rumah Uwanya "GR" setelah ngobrol-ngobrol dibawa ke kafe di yang ada di Cipatujah untuk minum-minuman keras di lokasi. Kata "WDN" ke orangtuanya bercerita diantaranya, yang ikut minum minuman keras "GR", "WDN", "ADN" (si peremuan) dan "AGG" serta "AG".

Selanjutnya dibawa lagi ke daerah sindangkerta ke salah satu hotel, yang ikut ke hotel hanya tiga orang yaitu " GR", "WDN", dan "ADN". karena yang lain tidak ada pulang. 

WDN disuruh beli rokok oleh "GR", jig maneh meli rokok sing rada lila tirunya ucapan "GR" ke "WDN".

"GR" masuk kekamar dan "ADN", setelah "WDN" berangkat membeli rokok dan pulang lagi kurang lebih setengah jam dan sudah lama menunggu di luar sambil duduk dikursi diluar kamar, karena lama tak kunjung keluar "GR" dan " ADN " Lalu "WDN" membuka pintu kamar kedua orang tersebut sudah pada duduk di tempat tidur, "GR" menyuruh "WDN" sok maneh ka kamar nya, diduga anak saya pun ikut melakukan. 

Setelah itu "WDN" mengantarkan lagi ke rumahnya, namun belum sampai rumah "ADN" berkata, "saya tidak mau pulang kerumah tolong antarkan saya ke pangremisan, " tirunya. Lalu dibawa lagi oleh "WDN" Ke Hotel yang tadi dan di hotel  tersebut sudah menunggu "AGG" dan "SNN". selanjutnya diduga bermalam lagi dengan kedua orang tersebut karena ada bukti sebuah poto bahwa " ADN tidur saling berpelukan dengan "SNN".

Setelah itu "ADN" ada yang menjemput lagi dari hotel yaitu "RB" katanya mau di bawa ke Pangremisan dan menurut informasi dari warga sekitar bahwa  "ADN" sudah ada yang bawa lagi ke Hotel namun tidak tahu selanjutnya apa yang mereka lakukan. 

Besoknya datang orang tua perempuan, "AND" ke Saya, sambil marah-marah, "teu ridho anak aing dibawa kabur ku anak Si" moal katebus 10 juta Kawirang aing , daripa wirang ( malu) udah nikahan saja, "jawab bilang ke saya Najis sambil meludahi saya, ucap orang tua "ADN" karena saya menyadari kesalahan anak saya lebih balik diam. 

Sepentas saya percaya apa yang diceritakan pihak perempuan (ADN), bawah hanya anak saya yang menodainya, namun dapat kabar setelah beberapa hari dari berbagai pihak, "itu perempuan sebelum peristiwa dengan " WDN" sudah pernah dengan orang lain namun sudah selesai didenda, karena saya ingin memastikan informasi itu. Setelah dapat nomor tlpnya lalu saya tanyakan dan dia membenarkan bahwa pernah kasus dengannya namun sudah beres dengan kekeluargaan dan  minta ganti rugi sebesar yang pihak permpuan pinta. 

Intinya, " Karena anak saya sudah ditahan sejak September 2023 sampai sekarang kurang lebih sudah 7 bulan ditahan, dan sudah menjalani sidang 10 kali, sudah merasa cape. Berharap para Hakim, Jaksa dan penegak hukum tolong telusuri semuanya karena bukan anak saya saja yang berbuat ada pelaku utama dalam kasus ini. Mungkin kami orang kecil jadi keadilan tidak mungkin di dapat cukup keadilan negri ini buat orang-orang berkuasa segalanya. Saya dan anak saya terima kesalahan namun berharap penegak hukum buka mata buka hati, "harapnya.


(Andra/Team). 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama