DD Tahap 1 Desa Raksajaya Kec.Sodonghilir Sebesar 40 Persen, Diprioritaskan Bangunan Infrastruktur Jalan

DD Tahap 1 Desa Raksajaya Kec.Sodonghilir Sebesar 40 Persen, Diprioritaskan Bangun infrastruktur Jalan

Kab.Tasik, ( Kabardesanews.com) - Anggaran  Dana Desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat untuk pembangunan Desa Raksajaya Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya, sebesar 40 persen dialokasikan bangun infrastruktur jalan.

Desa Raksajaya Kecamatan Sodonghilir Kabupaten Tasikmalaya telah menerima anggaran Dana Desa (DD) tahap satu tahun 2024, sebesar Rp. 500.000.000 juta (Lima Ratus Juta Rupiah ) atau baru 40 persen. Senin (27/05/2024). 

Saat awak media Kabardesanews.com menemui Kepada Desa (Kades) Raksajaya Cecep Darmawan diruang kerjanya, ia menjelaskan, " Anggaran Dana Desa ( DD) tahun 2024 di Desa Raksajaya mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp. 1015000.000 ( satu milyar lima belas juta rupiah) untuk satu tahun. 

Adapun untuk tahap satu kita alokasikan menjadi beberapa titik, yang pertama untuk infrastruktur jalan lingkungan Dusun Raksajaya yang terbagi dua titik, yang pertama jalan lingkungan Kampung Citamiang dengan anggaran Rp. 33.000.000 dengan volume panjang 75 meter, yang kedua untuk jalan lingkungan Cikole satu sampai Cikole dua dengan anggaran kurang lebih Rp. 67.000.000 (Enam Puluh Tujuh Juta Rupiah) volume panjang 149 meter dan untuk volume lebar sama dari dua titik pembangunan tersebut lebar 2,5 meter, "jelas Cecep Darmawan. 

Selain itu, untuk Kedusunan Banyuwaras terealisasi Rp. 100.000.000 untuk Jalan Usaha Tani (JUT) yang menghubungkan Kampung Cireundeu Tongoh dan Kampung Banyuwaras. Itu merupakan anggaran dari Ketahanan Pangan, berikutnya ada program mitigasi bencana, program pemberdayaan membeli mesin rumput untuk Pemdes 1 unit dan kedusunan 5 unit, terus stunting anggarannya untuk 1 tahun yaitu membeli tambahan makanan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita yang difasilitasi oleh ibu ketua tim penggerak PKK dan ibu-ibu kader Posyandu, bekerjasama dengan ibu koordinator kesehatan desa.

Untuk bantuan langsung tunai (BLT) sesuai aturan jangan kurang dari 10% Pemerintah Desa Raksajaya mengalokasikan sebesar 12% untuk 35 Keluarga Penerima Manfaat ( KPM) dan mengacu pada aturan sekarang, ketika masuk anggaran ke Desa sampai bulan Juni kemarin kita salurkan selama 5 bulan dari bulan Januari sampai bulan Mei. yang memang itu program hasil musyawarah dari tingkat bawah sampai dibawa ketinggkat Musdes, dan Alhamdulillah untuk penyaluran  disaksikan oleh Muspika, pendamping Desa dan tim pengelola kegiatan di Desa pun hadir, " tambah Cecep.

Alhamdulillah dengan adanya Dana Desa (DD) berkaitan dengan aspirasi masyarakat, harus direalisasi dan difasilitasi oleh Pemerintah Desa walapun tidak maksimal. Karena secara jujur yang sangat dibutuhkan warga  atau kebutuhan vital masyarakat adalah infrastruktur jalan, agar transportasi lancar, memperlancar pelaku usaha, mempercepat pergerakan perekonomian dan lain-lain.

Mungkin keinginan tersebut belum bisa terealisasikan secara maksimal, tahun 2024 dari Dana Desa mungkin baru ada yang sepertiga, setengahnya, dan ada yang meneruskan program lanjutan belum semuanya terealisasi dari Dana Desa, "ungakpnya.

Harapan warga masyarakat dan Pemerintah Desa mudah-mudahan anggaran Dana Desa bisa lebih ditingkat lagi supaya bisa menampung segala bentuk aspirasi masyarakat yang berkenaan dengan infrastruktur jalan. Alhamdulillah sebagian kebutuhan lain, warga masyarakat sudah dapat direalisasi seperti pengadaan air bersih tahun 2023 terealisasi 5 titik sumur bor yang menyebar di berbagai DKM.

Sehingga, berdampak sangat luar biasa dengan manfaat air bersih ada pemberdayaan dilingkungan DKM. Ketika pemanfaatan dibuatkan Kilometer air bersih untuk pemeliharaan, alhamdulillah ada kas lingkungan baik yang dikelola oleh DKM, Karang Taruna semuanya berjalan lancar. Setalah adanya kas tersebut, ada manfaat besar bagi lingkungan itu sendiri dan sudah dilakukan hal itu, sehingga ada laporan baik ke Pemdes. 

Kaitan dengan pemberdayaan terutama dari ketahanan pangan, ini sebetulnya pemerintah pusat berharap Desa harus menjadi titik ketahanan panga. Namun, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), keterbatasan potensi itu juga menjadi kendala, makanya kami tidak sama dengan kepala Desa yang lain. Saya pribadi selaku Kades, terkait dengan ketahanan pangan tidak sampai harus di Plot.

Seperti sekarang ini, untuk ketahan pangan hanya 20 persen dengan angka kurang lebih 200 jutaan. Itu pun menjadi sebuah beban yang luar biasa untuk bisa bersinergi dengan warga masyarakat. Kalau dialokasikan semuanya untuk ketahanan pangan, tidak semuanya warga membutuhkan  ketahanan pangan seperti sembako dan lainnya, mungkin itu kurang efektif karena saat ini yang utama kebutuhan masyarakat adalah infrastruktur.

Intinya pemdes mengutamakan atauran skala prioritas nasional seperti stunting, mitigasi bencana, ketahanan pangan dan BLT. Justru Kepala Desa juga ada perubahan regulasi pemahaman masyarakat yang masih belum paham, kadang kala menjadi persoalan. Yang artinya, masyarakat harus tahu dan paham bahwa penggunaan Dana Desa tersebut ada aturan ada regulasi yang harus diikuti.

Masyarakat sebagian tidak tahu bahwa anggaran yang kuran lebih 1 Milyar itu tidak semuanya bisa diserap aspirasi, sesuai dengan kebutuhan lingkungan tidak maksimal sesuai yang diajukan, Pemdes tetap mengutamakan skala prioritas nasional, "terangnya.

Untuk mensukseskan pembangunan program dana desa (DD) di Desa Raksajaya, kami ambil langkah awal saya sendiri sebagai penanggungjawab dari semua bentuk anggaran dari Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Kabupaten ada dua cara yang saya lakukan dengan Informasi tertulis dan informasi tidak tertulis. Yaitu, dengan cara menyampaikan ke warga masyarakat baik melalui pengajian lingkungan, tingkat Desa yang paling dekat cara menyampaikan sewaktu ada kegiatan pengajian tingkat kedusunan.

Disitu kita sampaikan dari mulai berapa anggaran yang diterima, pengalokasian anggarannya berapa, sehingga masyarakat dilingkungan masing-masing mengetahui ketika anggaran itu turun. Kami tidak serta merta mengandalkan tim pengelolaan kegiatan (TPK) kita sendiri. Saya selaku kepala Desa turun langsung ke lingkungan.

Supaya bisa berbaur dengan masyarakat, sehingga bisa berkomunikasi berinteraksi dan disitulah masyarakat kita kasih pemahaman dengan menyampaikan langsung teknis atau non teknisnya. secara pelaksanaan setelah terealisasi dan dinyatakan selesai pembangunan program Desa tersebut.

Lalu, kita turun lagi ke lapangan serah terima pekerjaan dengan masyarakat, akhirnya rasa saling memiliki dari masyarakat terhadap keinginan mereka sendiri itu bisa terjadi diantaranya pekerjaan, pelaksanaan butuh swakelola, tenaga warga, butuh swadaya masyarakat, kaitan dengan konsumsi dan lainnya, saya selalu mengatakan bahwa program dari pemerintah itu bentuknya bantuan yang punya hajat adalah warga masyarakat itu sendiri.

Jika hanya mengandalkan dari anggaran yang diterima dan yang dialokasikan dari program terus mungkin tidak akan cukup, tapi ketika muncul niat warga masyarakat baik tenaga, pikiran dengan kekompakan, alhamdulillah setiap program tidak ada yang tidak selesai, ketika itu dipahami dan disosialisasikan lebih maksimal insyaalloh masyarakat sangat mengerti  ketransfaranan, kerbukaan kaitan dengan anggaran yang diterima itu masyarakat harus betul-betul paham. 

Rencananya untuk tahap kedua sesuai dengan APBDES yang direncanakan 3 kedusunan yang belum terealisasi jalan lingkungan untuk kedusunan Cikole, Kedusunan Burujul dan Kedusunan Cimencek masih dalam prioritas perbaikan infrastruktur jalan, "pungkas Cecep Darmawan.

(MR Redaksi/Andra) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama