Bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat, Prodi PJKR FPOK UP Kembangkan Inovasi Smart Jogging Vest Bagi Pelajar SLB
Bandung (kabardesanews.com) - Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan jasmani bagi siswa tunanetra, sebuah tim pengabdian masyarakat telah mengembangkan inovasi berupa Smart Jogging Vest. Inovasi ini diperkenalkan di SLB ABC YPLAB, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sebagai solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi siswa tunanetra dalam beraktivitas fisik. Kegiatan ini mengundang para guru Penjas yang mengajar di SLB daerah Kabupaten Bandung Barat.
Kegiatan ini merupakan bentuk pengabdian pada masyarakat Prodi PJKR FPOK UPI hasil kolaborasi antara akademisi, tenaga pendidik, dan komunitas sosial setempat dengan masa kegiatan bulan September sampai dengan November 2024. Smart Jogging Vest adalah rompi pintar yang dilengkapi dengan teknologi sensorik, seperti GPS, sensor getar, dan audio navigasi. Teknologi ini dirancang untuk membantu siswa tunanetra memahami lingkungan sekitar saat berlari atau berolahraga, sehingga mereka dapat melakukan aktivitas fisik dengan lebih aman dan mandiri.
Ketua tim pengabdian masyarakat, Dr. Alit Rahmat, M. Pd., menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi dalam pendidikan inklusif.
“Kami ingin memastikan bahwa siswa tunanetra tidak hanya mendapatkan akses pendidikan jasmani yang setara, tetapi juga pengalaman yang mendukung perkembangan motorik, keberanian, dan kemandirian mereka,” ujarnya.
Ditambakannya, Pelatihan dan Implementasi Sebagai langkah awal, tim memberikan pelatihan kepada para guru penjas dalam hal ini yang mengajar di SLB di daerah Kabupaten Bandung Barat, tentang penggunaan Smart Jogging Vest. Pelatihan meliputi pengenalan fitur rompi, cara memakainya, serta bagaimana siswa dapat mengikuti panduan suara dan getaran saat berolahraga. Selain itu, rompi ini dilengkapi dengan aplikasi pendukung yang memantau jarak tempuh, kecepatan, dan pola aktivitas fisik siswa.
Program pengabdian ini menjadi bukti nyata bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan dapat menciptakan dampak positif yang signifikan, khususnya bagi siswa dengan kebutuhan khusus. SLB ABC YPLAB kini menjadi pionir dalam penggunaan teknologi untuk pendidikan jasmani siswa tunanetra di Kabupaten Bandung Barat.
"Harapan untuk Masa Depan
Dengan adanya inovasi ini, diharapkan bahwa Smart Jogging Vest dapat diimplementasikan di sekolah luar biasa lain di Indonesia, sehingga memberikan manfaat yang lebih luas. Kami berharap proyek ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berinovasi dalam mendukung pendidikan inklusif di Indonesia,” pungkas Dr. Alit Rahmat, M. Pd.
Kepala SLB ABC YPLAB, Eny Koestieni, menyampaikan rasa terima kasihnya atas inovasi ini yang merupakan terobosan baru yang sangat membantu kami dalam memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa. Dengan adanya teknologi ini, kami bisa lebih percaya diri membimbing mereka dalam aktivitas olahraga.
Dampak pada Pembelajaran
Sejak diimplementasikan, para siswa tunanetra di SLB ABC YPLAB menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam aktivitas fisik mereka. Salah satu siswa, mengaku senang bisa berlari lebih bebas tanpa rasa khawatir.
Kegiatan ini juga melibatkan evaluasi rutin untuk mengukur efektivitas teknologi tersebut. Tim pengabdian masyarakat berencana untuk terus mengembangkan fitur tambahan, seperti kemampuan deteksi medan yang lebih kompleks dan integrasi dengan perangkat wearable lainnya.
“Rompinya ada sinyal kalau ada halangan, jadi aku bisa tahu harus berhenti atau pindah arah,” pungkasnya.
(Ihsan)