K3S Kota Tasikmalaya, Nana Hermawan, Siap Dukung Jambore Budaya Sunda Tingkat SD
Tasikmalaya, (kabardesanews.com) - Kepala Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kota Tasikmalaya, Nana Hermawan, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan Jambore Budaya Sunda selama pelaksanaannya tidak bertentangan dengan kalender pendidikan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Nana Hermawan saat ditemui di ruang kerjanya di SDN Sindanggaling, Kota Tasikmalaya, Senin, 13 Januari 2025.
Dalam pernyataannya, Nana menegaskan bahwa agenda pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama. Ia menyoroti pentingnya memastikan bahwa Jambore Budaya Sunda tingkat SD merupakan salah satu bentuk pelestarian budaya lokal, tidak dilaksanakan pada waktu yang dapat mengganggu proses belajar-mengajar di sekolah.
Nana menyebutkan bahwa bulan Februari menjadi bulan yang tidak memungkinkan untuk kegiatan tersebut karena berbenturan dengan agenda yang sudah dijadwalkan sebelumnya.
“Kegiatan Jambore Budaya Sunda sangat baik untuk mengedukasi siswa dan mendekatkan mereka pada budaya leluhur kita.
Namun, kami harap panitia penyelenggara dapat menyesuaikan jadwal dengan kalender pendidikan, khususnya menghindari bulan Februari karena banyaknya kegiatan penting yang sudah terjadwal pada bulan tersebut,” ujar Nana.
Menurut Nana, keterlibatan siswa dalam kegiatan budaya sangat penting untuk membangun karakter generasi muda yang berakar pada nilai-nilai tradisional. Namun, ia juga mengingatkan bahwa pendidikan formal di kelas tetap harus menjadi prioritas utama, sehingga sinergi antara keduanya perlu dikelola dengan baik.
Lebih lanjut, Nana juga mengapresiasi langkah-langkah yang diambil oleh berbagai pihak dalam mendorong kegiatan pelestarian budaya Sunda di lingkungan sekolah. Ia menyatakan bahwa budaya lokal seperti ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai edukasi yang sangat tinggi.
“Jambore Budaya Sunda adalah salah satu cara kita untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya kepada generasi muda. Namun, pelaksanaannya harus terkoordinasi dengan baik agar tidak mengganggu proses pendidikan formal. Kami dari K3S siap mendukung penuh kegiatan ini, asalkan waktu dan pelaksanaannya sesuai dengan agenda yang telah ditentukan,” tambahnya.
Sementara itu, Nana juga berharap agar pihak penyelenggara Jambore Budaya Sunda dapat lebih aktif berkomunikasi dengan pihak sekolah. Koordinasi yang baik antara pihak sekolah dan penyelenggara diharapkan dapat meminimalisasi potensi benturan jadwal dan menciptakan kegiatan yang berjalan lancar serta maksimal.
Pada akhir pertemuan, Nana Hermawan menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung setiap kegiatan yang berdampak positif bagi siswa. Ia percaya bahwa pengenalan budaya lokal melalui kegiatan seperti Jambore Budaya Sunda dapat menjadi bekal penting bagi siswa untuk memahami dan mencintai jati diri bangsa.
“Kami di K3S Kota Tasikmalaya siap menjadi jembatan antara penyelenggara kegiatan dan sekolah-sekolah. Namun, kami juga meminta pengertian dari semua pihak untuk tetap menghormati kalender pendidikan yang sudah dirancang demi kepentingan siswa,” pungkasnya.
Dengan pernyataan ini, diharapkan kegiatan Jambore Budaya Sunda dapat terlaksana dengan sukses tanpa mengganggu kegiatan belajar-mengajar, sekaligus menjadi momen penting dalam pelestarian budaya Sunda di kalangan generasi muda.
(SN)