Kepala SMAN 1 Kota Tasikmalaya Sambut Bangga Jambore Budaya Sunda dengan Permainan Buhun
Tasikmalaya (kabardesanews.com) - Kepala SMAN 1 Kota Tasikmalaya, Dr. H. Yonandi, S.Si., M.T.. menyampaikan kebanggaannya terhadap pelaksanaan Jambore Budaya Sunda yang digelar di sekolah tersebut. Kegiatan ini berlangsung meriah dan penuh semangat, menampilkan berbagai aspek kebudayaan Sunda yang khas, termasuk permainan buhun (tradisional) yang kian jarang ditemukan di era modern.
Ia menambahkan Kepala Sekolah menegaskan bahwa Jambore Budaya Sunda ini merupakan salah satu upaya penting untuk melestarikan nilai-nilai budaya lokal di tengah derasnya arus globalisasi. "Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan merawat warisan leluhur. Permainan buhun yang ditampilkan dalam kegiatan ini adalah bagian dari identitas budaya Sunda yang patut kita lestarikan," ujar Yonandi
Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa, guru, dan masyarakat sekitar yang turut hadir memeriahkan acara. Dalam kesempatan tersebut, berbagai permainan buhun seperti engklek, oray-orayan, galah asin, dan perepet jengkol dimainkan oleh siswa-siswi dengan penuh keceriaan. Tidak hanya sebagai hiburan, permainan ini juga mengandung nilai-nilai edukasi, seperti kerja sama, sportivitas, dan kreativitas, yang relevan dengan pembentukan karakter generasi muda.
Para peserta juga mendapatkan penjelasan singkat mengenai sejarah dan filosofi dari masing-masing permainan. Hal ini bertujuan agar generasi muda tidak hanya bermain, tetapi juga memahami makna yang terkandung di dalamnya. "Permainan buhun ini adalah warisan yang mengajarkan kita pentingnya interaksi sosial dan harmoni. Di tengah dunia yang semakin individualis, kegiatan seperti ini mengingatkan kita akan nilai-nilai kebersamaan," tambah Yonandi
Selain permainan buhun, Jambore Budaya Sunda juga dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional, seperti kecapi suling, wayang golek, dan tarian tradisional khas Sunda. Acara ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, yang menilai bahwa inisiatif semacam ini harus terus didukung dan dikembangkan di sekolah-sekolah lain.
Salah satu siswa, menyatakan antusiasmenya terhadap kegiatan ini. "Biasanya kita hanya tahu permainan buhun dari cerita orang tua atau buku. Tapi sekarang kami bisa langsung merasakannya. Seru sekali, dan saya jadi lebih paham betapa kayanya budaya Sunda," ujarnya.
Kepala SMAN 1 Kota Tasikmalaya berharap agar kegiatan serupa bisa menjadi agenda rutin sekolah, sekaligus menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain di Tasikmalaya. "Kita harus bangga menjadi bagian dari budaya Sunda, dan kegiatan ini adalah bentuk nyata kebanggaan itu. Mari terus melestarikan budaya kita demi masa depan yang berakar pada kearifan lokal," tutupnya.
Dengan adanya Jambore Budaya Sunda ini, diharapkan generasi muda tidak hanya mengenal budaya lokal mereka, tetapi juga menjadikannya sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Perpaduan antara edukasi dan hiburan yang ditampilkan dalam kegiatan ini menjadi bukti bahwa melestarikan budaya bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan kreatif.
(SN)