Menuju Indonesia Emas 2045? Infrastruktur Pendidikan Di Kecamatan Karangnunggal Sungguh Memprihatinkan

Pemerintah Kemana ??? Wacana Generasi Emas 2045 Seakan Hanya Wacana, Faktanya !!
12 Bangunan Sekolah Dasar Di Kecamatan Karangnunggal Kondisinya Sungguh Memprihatinkan

Kab. Tasikmalaya, (kabardesanews.com) - Dunia Pendidikan tentunya bagian penting dalam kehidupan dan kelangsungan sumber daya manusia kedepannya, pendidikan perlu ditunjang dengan segala fasilitas agar keberlangsungan pendidikan bisa berjalan sesuai dengan program-program pemerintah.

Wacana pemerintah tentang "Generasi Emas 2045" seakan hanya wacana dan obrolan dimeja makan ketika melihat dari kacamata fakta dilapangan, salah satu penunjang yang harus jadi sorotan dan prioritas adalah sarana dan fasilitas, tapi faktanya hanya isapan jempol belaka.

Kami tim kabardesanews.com menemukan fakta dari hasil investigasi dilapangan, sebanyak 12 bangunan dan ruang kelas sekolah dasar yang ada di kecamatan Karangnunggal nyatanya sampai saat ini sangat memprihatinkan, kalau melihat dari fakta sungguh tidak layak untuk menjadi tempat belajar bagi para anak didik.

Sementara calon generasi dipersiapkan Pemerintah untuk menuju generasi emasnya itu sendiri 2045, dalam arti di tingkatan usia anak Sekolah Dasar menjadi embrio suksesnya konsef Negara tersebut. Namun ironis, di sisi lain salah satu indikator pendukung suksesnya konsef besar Negara sejumlah 12 bangunan Sekolah di Kecamatan Karangnunggal sudah dianggap tidak layak lagi untuk proses belajar mengajar, Rabu (30/7/2025).


Wacana “Generasi Emas 2045” terus digemakan oleh pemerintah, realitas di lapangan justru menyuguhkan ironi. Kuhusnya di Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, sedikitnya 12 Sekolah Dasar (SD)  tidak lagi layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Temuan ini terungkap setelah pihak Media kabar desa turun ke lapangan terjadi keresahan warga terhadap kondisi pendidikan dasar di wilayah mereka. Bangunan sekolah dan ruang kelas yang rusak, sungguh sangat  tidak layak, disaat proses belajar mengajar bahkan berisiko membahayakan keselamatan siswa dan guru, ini menjadi persoalan serius yang selama ini sangat luput dari perhatian pemerintah daerah.

Pihak Warga melalui komite berharap adanya tindakan nyata dalam waktu dekat. Bukan sekadar wacana atau janji politik, tapi perubahan yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat dan para siswa yang setiap hari belajar di bawah bayang-bayang bangunan reyot,” tegas beberapa Komite Sekolah Sekolah Dasar.

Permintaan ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi juga pengingat bahwa mimpi besar bangsa harus dimulai dari kepedulian terhadap hal-hal paling mendasar. Jika sekolah saja tidak layak, bagaimana mungkin mimpi besar mencetak generasi emas, tambahnya.

Kemudian setelah pihak kabar desa menemukan fakta dilapangan terkait kondisi bangunan dan ruang kelas tersebut, data yang dimiliki Ketua oleh K3S, Eli Romli, S.Pd., M.Pd., dan ketua PGRI, Bambang SN, membenarkan bahwa 12 unit bangunan sekolah di lingkungan pendidikan Karangnunggal kondisinya sudah tidak layak lagi untuk kegiatan belajar mengajar dengan nyaman.

Menurut Eli "Kami sudah melaporkan ke pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya terkait kondisi tersebut, namun kami tidak tahu soal kapan realisasinya. Hanya itu kewajiban kami, yaitu melaporkan dan menyampaikan keluhan kondisi bangunan dan ruang kelas di 12 SD," pungkasnya .

(YC).

Post a Comment

أحدث أقدم