Orang Tua Siswa SDN Talun Kecamatan Sodonghilir, minta Pendampingan Terkait Dugaan Korupsi Dana PIP Tahun 2021 sampai 2024, Pelaku Harus di Hukum.
Kab. Tasikmalaya (kabardesanews.com) - Terkait tidak diterimanya dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang tidak diterima oleh ke 3 murid di salah satu sekolah dasar (SD) di Desa Sepatnunggal Kecamatan Sodonghilir, pihak orang tua meminta pendampingan kepada yang dikuasakan untuk melaporkan tindakan dugaan korupsi yang dilakukan oleh pihak Sekolah Dasar tersebut.
Kronologis dugaan korupsi dan penggelapan tersebut, hasil dari investigasi tim kabardesanews.com mendapatkan sumber-sumber dan fakta akurat, yang mana siswa 3 orang tersebut ada yang terdaftar sebagai penerima PIP dari tahun 20121, 2023 dan 2024, namun sampai saat ini ditelusuri uang tersebut tidak pernah diterima oleh pihak siswa, sementara uang tersebut dari Bank BRI sebagai penyalur sudah di cairkan, dengan data frint out, buku rekening.
Dari ketiga siswa tersebut, jumlah anggaran sekitar Kurang lebih Rp. 6.000.000 hak siswa yang digelapkan oknum tersebut, adapun yang diduga bermain dalam dugaan korupsi dan penggelapan tersebut, mengarah ke operator sekolah serta Kepala Sekolah terdahulu yang sudah meninggal.
Saat Tim yang dikuasakan pihak orang tua siswa, untuk konfirmasi terkait dugaan korupsi dan penggelapan tersebut, pihak operator insial J sedang sakit, dan kepala Sekolah SDN tersebut yang baru sedang tidak ada di kantor, sementara komite sekolah yang menyambut pihak yang dikuasakan dan awak media kabardesanews.com, hanya menyampaikan apa danya, berhubung ketua dan anggota komite saat ini baru menjabat 1 dan 2 tahun, jadi tidak tahu persis kronologis kejadian tersebut.
Sampai berita ini diturunkan belum ada pihak terkait baik kepala sekolah maupun oknum operator yang bisa memastikan akan seperti apa pertanggun jawaban kasus ini, makasih dengan tanpa berpikir lagi, pihak orang tua pun akan segera melaporkan kasus ini kepada Aparat penegak hukum (APH) dan akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas.
Menurut pihak orang tua, kami ingin segera kasus ini terungkap, dan pihak-pihak yang terlibat segera diusut dan di hukum sesuai dengan perbuatannya, karena jelas ini sudah menghancurkan marwah sekolah, serta mencerminkan management sekolah yang semrawut, dan hancurnya dunia pendidikan kedepannya.
Selanjutnya Kabardesanews.com telah menyampaikan hal ini kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya melalui aplikasi WhatsApp milik Kabid SD agar berita sampai kepadanya. "Kepala bidang Sekolah Dasar pun mengucapkan terimakasih atas informasinya dan akan segera menindaklanjutinya," ucapnya.
(YC/Tim)